Gereja di Bandung Berikan Perhatian Khusus Pada Gus Dur
January 17, 2010 at 9:19 am Leave a comment
Bandung – Kesan tentang Gus Dur tidak hanya datang dari pemeluk agama Islam, pemeluk agama lain pun memiliki kenangan khusus tentang Gus Dur, yang mereka nilai sebagai presiden yang pluralis.
Seperti dinyatakan Uskup Gereja Katedral Santo Petrus Bandung, Yohannes Pudo Sumarto kalau Gus Dur sebagai manusia langka. Selain memiliki ide yang segar serta humor yang mencerahkan, saat pemerintahan Gus Dur, Kong Hu Chu diakui sebagai agama dan imlek dirayakan sebagai hari besar.
“Saya tidak yakin Kong Hu Chu bisa diakui dan imlek bisa dirayakan selain oleh Gus Dur. Dan itu itu merupakan keputusan yang berani dan tidak akan terulang lagi,” ujarnya dalam cara ‘Kongkow Bareng Sebelum dan Sesudah Gus Dur’ di Alifa Function Hall di Jalan BKR, Minggu (17/1/2010).
Dituturkan Yohannes keputusan tersebut keluar sebagai bentuk keyakinan dan kebulatan akan imannya, namun tetap terbuka pada pemeluk agama lain. “Beliau memiliki integritas yang tinggi terhadap keimanan, namun dia tidak tertutup pada agama lain,” tuturnya.
Semangat Gus Dur menurutnya masih hidup apalagi humor segar yang dilontarkan Gus Dur masih banyak yang diingat oleh masyarakat Indonesia.
Di acara yang sama, seorang jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Maulama Yusuf Wilfred Johansen Simajuntak (37) mengaku dua minggu lalu di GKI Maulana Yusuf, Pastur Albertus Jati menyisihkan waktu 30 menit untuk bercerita tentang Gus Dur.
“Dalam khutbahnya dia bercerita keharuan beliau atas meninggalnya Gus Dur bahkan beliau mengambil waktu khusus untuk menangis tersedu,” ujarnya.
Selama jadi jemaat dia tidak pernah melihat ada spanduk namun pada saat meninggalnya Gus Dur baru pertama kalinya spanduk yang menyatakan berbelasungkawa pada Gus Dur itu dipasang.
Dituturkan Wilfred dirinya salah seorang pengagum pemikiran Gus Dur. Hal itu dibuktikan dengan memiliki buku disertasi IAIN Syarif Hidayatullah yang berisi tesis tentang Gus Dur. “Itu adalah harta saya,” ujarnya.
Menurutnya pemikiran Gus Dur lebih mendalam dari yang kebanyakan orang lihat. “Bahkan seandainya jika dia ada di depan saya sekarang. Dengan segala kerendahan hati saya akan mencium tangannya seperti halnya seorang santri,” ungkapnya.
Entry filed under: Berita. Tags: bandung, dur, gereja, gus, khusus, perhatian.
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed